Sabtu, 27 Maret 2010

Format Video

Konvert Video

Video

AVI

MPEG

3GP

SWF

FLV

MOV

VIDEO 1

2.78 MB

1.02 MB

74.0 KB

369 KB

1.03 MB

1.18 MB

VIDEO 2

2.56 MB

1.03 MB

77.0 KB

376 KB

1.04 MB

1.20 MB

VIDEO 3

2.69 MB

1.03 MB

71.5 KB

357 KB

1.02 MB

1.19 MB

Kesimpulan : Hasil perbandingan diata .3gp mempunyai format video yang paling kecil dan format .avi mempunyai format yang berkapasitas besar.

Jenis – jenis Format Video

* AVI

AVI perkenalkan oleh Microsoft pada tahun 1992 sebagai bagian dari teknologi Video for Windows miliknya. AVI kepanjangan dari Audio Video Interleaved merupakan format standar file video untuk Microsoft Windows, yang juga format video “tertua” karena diperkenalkan sejak Windows 3.1. File ini hanya berupa kontainer- dan data audio video dapat dikompres menggunakan berbagai codec. Kualitas dan kapasitas tergantung pada codec dan secara khusus codec yang digunakan adalah MPEG, Divx atau WMV.

Format video ini mampu menghasilkan pergerakan 15 frame per detik, dalam resolusi maksimal 160x120 dengan kualitas suara mencapai 11,025Hz. Hampir semua kamera video, khususnya yang analog, menghasilkan format file berekstensi .avi saat ditransfer ke PC. Format video yang punya segudang aplikasi player ini punya masalah dengan ukuran file-nya yang besar. Namun tidak menutup kemungkinan format ini untuk dikompresi.

* MPEG

Moving Picture Experts Group (.mpg atau .mpeg) dibangun sebagai standar untuk hasil kompresi file digital video-audio. Format ini menghasilkan kualitas gambar yang tinggi, tapi tidak membutuhkan kapasitas file besar.

Format MPEG ini punya beragam standar, namun yang utama ada tiga: MPEG-1, MPEG-2 and MPEG-4. MPEG-1 hanya mampu menghasilkan kualitas video dengan kualitas di bawah video VCR, beresolusi 352x240, 30 frames per detik.

Untuk MPEG-2, resolusinya mencapai 720x480 hingga 1280x720 dan berkecepatan 60 frames per detik, plus audio yang berkualitas. Dengan MPEG-2, durasi dua jam video bisa ditampung dengan beberapa Gigabytes saja.

Sedangkan format MPEG-4, dengan kapasitasnya yang kecil, menunjang transmisi via jaringan ber-bandwith kecil. Umumnya, kamera video yang digital sudah bisa menghasilkan output berupa MPEG.

Standard-standard tersebut adalah :

o MPEG 1 adalah standard pertama untuk kompresi audio dan video. merupakan standard encode VideoCD dengan resolusi maksimal hanya 352 x 288 pixel, bit-rate tidak dapat dirubah dan kualitas gambar yang kurang baik.Ini juga termasuk format audio MP3.

o MPEG 2 adalah seri standard transport , audio dan video untuk kualitas siaran televisi.

o MPEG 3 dikembangkan untuk high-definiton television (HDTV), tetapi kemudian ditinggalkan karena dianggap MPEG 2 memadai.

o MPEG 4 merupakan pengembangan MPEG 1 mendukung Digital Rights Management (DRM) dan bit-rate encoding rendah, serta menggunakan codec video yang disebut H.264 yang dipandang lebih effisien.

o MPEG 7 adalah sistem formal untuk mendeskripsikan kandungan multimedia.

o MPEG 21 merupakan standard masa depan untuk multimedia.
Codec MPEG menggunakan lossy compression pada data audio video. Bagian motion video pada standard MPEG-1 didapat dari standard Joint Picture Experts Group (JPEG) untuk lossy compression gambar diam ( foto )

o MPEG-1 digunakan pada format VideoCD. Kualitas output dan bit-rate lebih kecil daripada VCR.

o MPEG-2 sama dengan MPEG-1, tetapi juga menyediakan dukungan untuk interlaced video ( seperti pada siaran TV ) dan juga mendukung Transport Stream yang dibuat untuk mentranfer video dan audio digital pada media dan digunakan untuk broadcasting Standard MPEG-2 saat ini telah ditingkat menjadi standard terbaru untuk transmisi HDTV. Saat ini digunakan untuk SVCD, DVD dengan tingkat bit yang dapat diubah dan memiliki kualitas gambar yang luar biasa. DV Video merupakan subformat khusus dari MPEG-2 dengan tingkat bit yang tetap. Format ini sangat cocok digunakan untuk video editing.

o MPEG-4 berbasis MPEG-1 dan MPEG-2, tetapi ada tambahan fitur seperti dukungan VRML untuk rendering 3D, files komposit berorientasi objek (termasuk audio, video dan virtual reality modelling), dukungan untuk DRM dan berbagai macam interaktivitas . Kontainer untuk kandungan MPEG-4 adalah MP4

* .3GP

3GP (3GPP format file) adalah sebuah multimedia container format yang ditetapkan oleh Third Generation Partnership Project (3GPP) untuk 3G UMTS jasa multimedia.Yang digunakan di 3G ponsel, tetapi juga dapat dimainkan pada beberapa 2G dan 4G telepon 3GP didefinisikan di dalam ETSI 3GPP spesifikasi teknis.

3GP diperlukan format file untuk video dan terkait pidato / media audio jenis dan berjangka waktu ETSI 3GPP teks dalam spesifikasi teknis untuk IP Multimedia Subsystem (IMS), Multimedia Messaging Service (MMS), Multimedia Broadcast / Multicast Service (MBMS) dan Transparan end-to-end Streaming paket-switched Service (PSS).

* SWF

SWF (awalnya berdiri untuk "Format Web Kecil" kemudian berubah menjadi "Shockwave Flash" oleh Macromedia, kemudian kembali berubah kembali ke Small Web Format ketika perusahaan memilih untuk memiliki frase "Shockwave" hanya merujuk kepada Direktur, diucapkan swiff atau "swoof" adalah sebagian terbuka repositori untuk multimedia dan terutama untuk vector graphics, berasal dari FutureWave Software dan telah datang di bawah kendali Adobe. Dimaksudkan untuk menjadi cukup kecil untuk dipublikasikan di web, SWF file dapat berisi animasi atau applet dari berbagai tingkat

* FLV

Flash Video merupakan sebuah wadah format file yang digunakan untuk mengirim video melalui Internet menggunakan Adobe Flash Player (awalnya diproduksi oleh Macromedia) versi 6-10. Konten video flash juga mungkin tertanam di dalam SWF file. Ada dua format file video yang berbeda didefinisikan oleh Adobe Systems dan didukung dalam Adobe Flash Player: FLV dan F4V. Audio dan video FLV data dalam diencode dalam cara yang sama ketika mereka berada dalam file SWF. Yang terakhir format file F4V didasarkan pada basis ISO format file media dan didukung dimulai dengan Flash Player 9 Update 3.

* WMF

WMV ( Windows Media Video ) : adalah bagian dari sistem Windows Media buatan Microsoft. Adalah sebuah codec untuk mengencode film dan mentransform slide show yang berisi format bitmap kedalam video terkompres. WMV sebenarnya adalah versi proprietary dari MPEG-4. Video Stream sering dikombinasikan dengan Audio Stream dalam format WMA, dengan video WMV yang dikemas kedalam kontainer AVI atau ASF.

Senin, 01 Februari 2010

Membuat Sound Control

LANGKAH-LANGKAH UNTUK MEMBUAT SOUND CONTROL

1. Buka program macromedia flash 8 pilih flash document



2. Buat tiga buah layer yang terdiri dari :
• Layer untuk Action
• Layer untuk Tombol
• Layer untuk background(Circle) seperti pada gambar



3. Buat gambar untuk background dengan menggunakan tool (oval tools) dengan cara klik
tool yang diinginkan (oval tool) pada toolbox lalu klik pada layar dan lakukan "drag" maka
akan menghasilkan gambar seperti dibawah ini :







4. Selanjutnya klik layer tombol dan pilih window,pilih command
library lalu klik buttons seperti ini :




5. Setelah tampil jendela buttons Selanjutnya Pilih classic button,lalu pilih playback dan pilih dan
drag gel right kelayer tombol untuk tombol "play" seperti ini





6.Dan drag juga gel stop kelayer tombol untuk tombol stop





7. Untuk tombol musik 1 dan seterusnya pilih ovals lalu drag oval buttons orange ke layer
tombol



8. Selanjutnya untuk tombol volume pilih knobs & faders pilih dan drag fader-gain ke layer
tombol





9. Sedangkan untuk tombol balance pilih dan drag knob pan ke layer tombol



10. Pilih text tool untuk membuat tulisan musik 1 dan seterusnya seperti gambar ini


11. Langkah selanjutnya mengimpor sound kedalam flash caranya seperti dibawah ini



pilih beberapa lagu yang diinginkan lalu open


12. Setelah lagunya masuk kelibrary maka lakukan klik tombol setelah itu klik kanan pada lagu
pilih linkage




13. Setelah jendela linkage properties keluar checklist "Export for action script" dan ini identifier
nya sesuai dengan nama tombol untuk memanggilnya lalu klik "OK".



14. Ulangi langkah diatas untuk semua lagu yang ini digunakan
15. Selanjutnya klik kanan pada layer "action" pilih "Actions"



dan tuliskan perintah berikut





16. Sedangkan pada masing-masing tombol klik kanan pilih "Actions"

dan tuliskan perintah berikut




musik 1 :




musik 2 :



musik 3:




17. Langkah selanjutnya klik kanan pada tombol "play" pilih "Actions"



dan tuliskan perintah berikut: "on (release) {mySound.start(0,1);}"

18. Langkah selanjutnya klik kanan pada tombol "stop" pilih "Actions"



dan tuliskan perintah berikut: "on (release) {mySound.stop();}"

19. Untuk tombol volume double klik pada tombol klik kanan layer4 pilih "Actions"





dan tuliskan perintah berikut







20. Sedangkan untuk tombol Balance double klik pada tombol tersebut maka akan tampil seperti
ini lalu klik kanan pada layer 4 dan pilih action








lalu tuliskan perintah berikut











21. Setelah semua langkah-langkah tersebut selesai lalu jalanka maka akan tampil seperti ini
yang mana pada saat kita mengklik tombol musik1 dan seterusnya keluar lagu yang kita
masukan pada masing-masing tombol tadi.



FUNGSI DARI MASING-MASING ALGORITMA PROGRAM
DALAM PEMANGGILAN SOUND


Layer Action pada Scene 1:
mySound = new Sound();
Fungsinya : untuk memanggil “file sound yang lain atau sound yang baru “untuk dimasukkan kedalam “mySound”.
Untuk Tombol “Musik 1”
on (release) { mySound.attachSound("musik1");
mySound.stop();
mySound.start(0,1);
}
on (release) { mySound.attachSound("musik1");
Fungsinya : ketika kita mengklik tombol musik 1 maka program akan memanggil file musik 1 yang telah disimpan/yang dilink kan.
mySound.stop();
fungsinya : ketika tombol stop diklik maka lagu akan berhenti.
mySound.start(0,1);
fungsinya : setelah lagu dijalankan maka dapat dimainkan lagi dengan mengklik tombol “start”.
Untuk tombol “Stop “
on (release) {
mySound.stop();}
fungsinya : ketika lagu dimainkan pada saat tombol “stop” diklik maka lagu tersebut akan berhenti.
Untuk Tombol “Play”
on (release) {
mySound.start();}
fungsinya : setelah tombol musik ditekan maka lagu dapat dimainkan lagi dengan mengklik tombol “start”.
Tombol Volume (Layer Action /layer 4 pada tombol Fader-Gain)
top = vol._y;
left = vol._x;
right = vol._x;
bottom = vol._y+100;
level = 100;
//
vol.onPress = function() {
startDrag("vol", false, left, top, right, bottom);
dragging = true;
};
vol.onRelease = function() {
stopDrag();
dragging = false;
};
vol.onReleaseOutside = function() {
dragging = false;
};
//
this.onEnterFrame = function() {
if (dragging) {
level = 100-(vol._y-top);
} else {
if (level>100) {
level = 100;
} else if (level<0)>
level = 0;
} else {
vol._y = -level+100+top;
}
}
_root.mySound.setVolume(level);
fungsinya: ketika lagu dimainkan maka volumenya dapat diatur lewat tombol volume tersebut.
};
Tombol Balance (Layer Action /layer 4 pada knob-pan )
increment = 4;
level = 0;
//
panKnob.onPress = function() {
if (Key.isDown(Key.getCode(18))) {
autoPan = true;
} else {
autoPan = false;
start = _root._xmouse;
newStart = panKnob._rotation;
dragging = true;
}
};
panKnob.onRelease = function() {
dragging = false;
};
panKnob.onReleaseOutside = function() {
dragging = false;
};
//
this.onEnterFrame = function() {
if (dragging) {
pivot = (_root._xmouse-start)*2+newStart;
panKnob._rotation = pivot;
if (pivot<-135) {
panKnob._rotation = -135;
}
if (pivot>135) {
panKnob._rotation = 135;
}
level = Math.round(panKnob._rotation/1.35);
} else {
if (autoPan) {
textInput.value.selectable = false;
level += increment;
if (level>99 || level<-99) {
increment *= -1;
}
} else {
textInput.value.selectable = true;
}
if (level>100) {
level = 100;
} else if (level<-100) {
level = -100;
} else if (level<=100 && level>=-100) {
panKnob._rotation = level*1.35;
}
}
_root.mySound.setPan(level);
Fungsinya : untuk mengatur blancenya apakah outputnya dispeker yang kanan atau kiri atau kedua speker tersebut.
};

Sabtu, 31 Oktober 2009

PEMBUATAN ANIMASI DENGAN MACROMEDIA FLASH 8

· Berputar dan Berpindah Tempat

a) Buatlah sebuah lingkaran yang berjari-jari pada stage.

b) Klik kanan pada lingkaran tersebut, pilih Convert to Symbol untuk mengubah lingkaran tersebut menjadi simbol. Beri nama terserah dan pilih type movie clip kemudian klik OK.

c) Pindahkan Timeline pada frame yang diinginkan misalnya frame 20.

d) Klik kanan pada frame 20 tersebut, pilih Insert Keyframe.

e) Putar dan pindahkan lingkaran tersebut ke arah yang diinginkan.

f) Pada properties, set Tween dengan Motion, Rotate dengan CW dan Times dengan 2.

g) Jalankan objek dengan menekan tombol ENTER.




· Berubah Bentuk dan Warna

a) Buatlah sebuah lingkaran dengan warna yang diinginkan misalnya warna biru pada stage.

b) Pindahkan Timeline pada frame yang diinginkan misalnya frame 20.

c) Klik kanan pada frame 20 tersebut, pilih Insert Keyframe.

d) Hapus lingkaran tersebut, ganti dengan persegi dengan lain misalnya warna merah.

e) Pada properties, set Tween dengan Shape.

f) Jalankan objek dengan menekan tombol ENTER.




· Berubah Skala dan Kemiringan

a) Buatlah sebuah persegi pada stage.

b) Pindahkan Timeline pada frame yang diinginkan misalnya frame 20.

c) Klik kanan pada frame 20 tersebut, pilih Insert Keyframe.

d) Ubah ukuran persegi tersebut kemudian putar sekitar 45 derajat sehingga persegi tersebut kelihatan miring.

e) Pada properties, set Tween dengan Shape.

f) Jalankan objek dengan menekan tombol ENTER.